Pemerintah Komitmen Kurangi Penggunaan Batubara Secara Bertahap dengan Teknologi Ramah Lingkungan

Breaking News

Jakarta, koranpotensi.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa meski batubara tetap digunakan sebagai sumber energi di Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) atau Nol Emisi Karbon. Upaya tersebut dilakukan melalui pengurangan bertahap penggunaan batubara dan penerapan teknologi ramah lingkungan, seperti Clean Coal Technology (CCT).

Dalam acara Coaltrans Asia 2024 di Bali, Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah akan memensiunkan dini 13 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sesuai dengan Perpres No. 112 Tahun 2022 tentang percepatan pengembangan energi terbarukan. “Langkah ini akan dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan gejolak pasokan listrik maupun kenaikan harga,” kata Bahlil.

Pemerintah juga menerapkan teknologi supercritical dan ultra-supercritical pada PLTU yang masih beroperasi, yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, penggunaan teknologi cofiring, yaitu pencampuran batubara dengan biomassa, juga diterapkan untuk mengurangi emisi karbon.

Saat ini, sekitar 60 persen listrik di Indonesia masih bergantung pada batubara. Oleh karena itu, transisi energi akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kesejahteraan pekerja dan masyarakat yang bergantung pada sektor batubara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *