Medan, koranpotensi.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut) bukan hanya ajang untuk unjuk prestasi olahraga, tetapi juga merupakan kesempatan besar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Setiap hari, lebih dari 15.000 tamu, termasuk atlet, pendamping, suporter, serta masyarakat setempat dan sekitarnya, memadati acara olahraga terbesar di Indonesia ini. Banyak dari mereka yang datang tidak hanya untuk menyaksikan pertandingan, tetapi juga untuk menikmati kuliner, memborong kerajinan tangan, dan menyaksikan atraksi seni serta budaya lokal.
Gerai UMKM yang tersebar di lokasi-lokasi pertandingan PON XXI di Sumut menawarkan berbagai produk lokal, termasuk makanan khas, kerajinan tangan, pakaian, dan aksesori unik. Event ini diadakan di sepuluh kabupaten dan kota di Sumut, memberikan panggung bagi produk-produk lokal untuk dikenal lebih luas.
Menurut laporan dari gerakita.com yang dikutip oleh InfoPublik, produk-produk seperti tenun ulos, kopi Mandailing, dan makanan ringan khas Sumut menjadi pilihan utama oleh-oleh dari ajang ini.
Yohannes, pemilik gerai di Festival UMKM yang berlangsung di Lapangan Astaka Pancing, Kenangan Baru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, mengungkapkan bahwa omzet penjualannya mengalami peningkatan yang signifikan selama PON. “Dagangan kami laris manis, terutama takoyaki. Ini sangat membantu dalam pengembangan usaha kami,” ujarnya.
Kehadiran UMKM di arena PON XXI tidak hanya berfungsi sebagai penggerak ekonomi lokal, tetapi juga sebagai media promosi kekayaan budaya dan kuliner khas Sumut. Produk-produk ini diharapkan dapat menembus pasar yang lebih luas dan tetap eksis setelah PON berakhir.
Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku UMKM, Sumatera Utara semakin optimis dalam mengembangkan ekonomi kreatif melalui ajang besar seperti PON. Yohannes menambahkan, “Semoga momentum ini dapat berlanjut, sehingga kami mendapatkan pelanggan baru dan produk lokal kami semakin dikenal luas.”