koranpotensi.com Lubuklinggau – Selasa, 21 Januari 2025 Batalyon B Pelopor terus mendukung program nasional swasembada ketahanan pangan dengan menyiapkan lahan seluas 1 hektar untuk program penanaman jagung serentak 1 juta hektare di Indonesia. Program yang digagas oleh Polri dan Kementerian Pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi jagung dan mendukung pencapaian target swasembada pangan nasional pada tahun 2025.
Komandan Batalyon B Pelopor, AKBP Andiyano S.K.M., menjelaskan bahwa lahan yang disiapkan ini akan membantu memperkuat program nasional tersebut. “Kami siap berkontribusi dengan menyiapkan lahan seluas 1 hektar sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Melalui program penanaman jagung serentak ini, kami berkomitmen untuk turut berperan dalam peningkatan produksi pangan,” ujar AKBP Andiyano S.K.M pada Selasa (20/1/2025).
Selain mendukung target nasional, program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Sumatera Selatan. Surplus hasil jagung di provinsi ini menunjukkan tren yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, surplus jagung di Sumsel tercatat mencapai sekitar 160.000 ton. Angka ini terus meningkat pada tahun 2022 menjadi 180.000 ton, dan pada tahun 2023 mencapai 200.000 ton. Peningkatan ini berlanjut pada tahun 2024 dengan surplus yang diperkirakan mencapai 220.000 ton.
Dengan adanya program penanaman jagung serentak, surplus jagung di Sumsel diperkirakan akan terus tumbuh, seiring dengan semakin banyaknya lahan yang ditanami jagung, termasuk kontribusi dari Batalyon B Pelopor. Program ini diharapkan dapat semakin meningkatkan produktivitas jagung, sehingga target swasembada pangan nasional pada tahun 2025 dapat tercapai.
AKBP Andiyano S.K.M menambahkan bahwa penanaman jagung akan dilakukan dengan metode tumpangsari, memaksimalkan penggunaan lahan yang tidak produktif dan meningkatkan hasil pertanian. “Kami menggandeng petani lokal dalam program ini dan memastikan distribusi pupuk serta perawatan tanaman berjalan lancar. Kolaborasi dengan Bulog juga penting untuk memastikan pembelian hasil jagung agar petani mendapatkan harga yang menguntungkan,” tambahnya.
Program penanaman jagung serentak 1 juta hektar ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas jagung, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan, dan mendorong ekonomi daerah.
Diharapkan, dengan adanya program ini, surplus hasil jagung di Sumsel akan terus meningkat dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap ketahanan pangan nasional.(Nasrullah)